Selasa, 30 April 2013
Kemerdekaan yang
merupakan peristiwa dinanti-nanti rakyat akhirnya terjadi. Atas nama bangsa
Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945
Soekarno Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. memproklamasi kemerdekaan kemerdekaan 17
Agustis tersebut merupakan alat hukum internasional yang memberitahukan
kepada seluruh dunia luar bahwa sejak saat itu bangsa Indonesia telah menjadi
bangsa yang merdeka, yang sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia.
A.
UPAYA
MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
Kedudukan Jepang
semakin terdesak dalam perang pasifik sejak tahun 1944. Dan dimulai sejajk itu Jepang menerapkan beberapa
kebijakan baru dengan tujuan untuk memberi peluang bagi usaha-usaha
mempersiapkan kemerdekaan di daerah yang didudukinya.
Berikut ini beberapa peristiwa yang berhubungan
dengan usaha persiapan kemerdekaan Indonesia.
1.
Janji
perdana Menteri Koiso
Pada tanggal 5 September 1943,
Saiko Shikikan kumaikici Haiada mengeluarkan Osamu Seirei No. 36 dan 37 tentang
Pembentukan Chuo Sangi In (Dewan Penasehat Pusat) dan Shu Sangi Kai (Dewan
Penasehat Daerah). Chuo Sangi In bertugas memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan Saiko Shikikan (panglima tentara) dalam hal politik dan
pemerintahan.
Keanggotaan Chuo Sangi In terdiri
dari hal-hal berikut ini.
a. Yang
diangkat oleh Saiko Shikikan berjumlah 23 orang.
b. Yang
dipilih dari antara dan oleh anggota Shu Sangi Kai dan Tokubetsu Shu Sangi Kai
(Dewan Pertimbangan KotaPraja) dan masing-masing Shu dan masing-masing
Tukobetsu masing-masing seorang, sehingga semua berjumlah 18 orang.
c. Yang
diusulkan oleh kooti/koci berjumlah 2 orang (Surakarta 1 orang dan Jogjakarta 1
orang).
Perdana menteri Koiso pada tanggal
7 September 1944 mengeluarkan pernyataan bahwa “Indonesia akan diberi
kemerdekaan dikemudian hari”. Pernyataan Koiso tersebut kemudian terkenal
dengan nama Janji Koiso. Janji Koiso tersebut kemudian dikemukakan didepan
sidang Teikoku Ginkei (Parlemen Jepang) adapaun dikeluarkan Janji Koiso tersebut
agar rakyat Indinesia tidak mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Bukti
kesungguhan Janji Koiso tersebut adalah dengan diperbolehkan mengibarkan
bendera merah putih didepan kantor-kantor pemeritah, tetapi bendera merah-putih
tersebut harus berdampingan dengan bendera Jepang (Hinomaru).
Pada tanggal 10 September 1944
pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia menambahkan anggota Chuo Sangi In
dari 23 orang yang diangkat oleh Saiko Shikikan ditambah lima orang lagi
sehingga menjadi 28 orang anggota. Lima orang tambahan tersebut adalah R. Abikusno Cukrosuyoso, R. Margono
Joyoadikusumo Mr. R.W. Sumanang, Mr. R. Sujono, dan R. Gatotmangku Projo pada
tanggal 17 September 1944 anggota Chuo Sango In ditambah lagi 12 orang.
2.
Pembentukan
BPUPKI
Dikarenakan pendudukan jepang yang
semakin terdesak dan situasi yang semakin kritis, maka pada tanggal 1 Maret
1945, pemerintah pendudukan Jepang di Jawa yang diwakili bala tentara ke enam
belas Jnderal Kumaikici Harada mengumumkan bibentuknya Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsi Jonbu Cosakai. Tindakan tersebut
merupakan langkah kongkrit pertama Jepang sebagai pelaksanaan Janji Koiso
tentang kmerdekaan Indonesia di kemudian hari. Tujuan dibentuknya BPUPKIadalah
mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan pembentukan
usaha negara Indonesia merdeka.
BPUPKI beranggotakan 60 orang dan
ditambah beberapa pimpinan. Sebagai ketuanya adalah Dr. K.R.T. Radjiman
Widiodiningrat. Ia dibantu dua wakil ketua, yaitu Icibangase seorang kepala
badan perundingan dan R.P. Suroso sebagai kepala sekretariat dan dibantu oleh
Tohohito Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigodo.
Pada tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI
diresmikan digedung Cuo Sangi In Jl.Pejambon (sekarang Gedung Departemen Luar
Negeri) Jakarta. Acara peresmian BPUPKI ini dihadiri oleh dua pejabat Jepang
yaitu Jenderal Itagaki (panglima tentara ke tujuh yang bermaras di Singapura
dan membawahi tentara-tentara yang bertugas di Indonesia) dan Letnan Jenderal
Nagano (panglima tentara ke enam belas di Jawa yang baru). Pada acara peresmian
ini pula dilakukan pengibaran bendera Hinomaru oleh Mr. A.G Pringgodigdo yang
kemudian disusul dengan pengibaran bendera merah putih oleh Tohohito Masuda.
Peristiwa peresmian BPUPKI tersebut membengkitkan semangat anggota BPUPKI dalam
uasahanya mempersipkan kemerdekaan Indonesia.
3.
Perumusan
Dasar Negara
Sebagai
pelaksanaan tugas, mksud dan tujuan BPUPKI maka diadakan sidang-sidang sebagai
berikut:
a. Sidang
BPUPKI I (29 Mei−1 Juni 1945)
Sidang BPUPKI I
bertujuan untuk merumuskan undang-undang dasar. Sehubungan dengan rumusan dasar
negara, para peerta sidang mendengarkan pidato dari beberapa tokoh pergerakan
nasional diantatranya adalah Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Mr. Supomo, dan Ir.
Soekarno. Pada sidang tanggal 29 Mei 1945, Muh. Yamin mengumumkan lima asas
dasar negara kebangsaan republik Indonesia,yaitu perikebangsaan,
perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
Pada
sidang tanggal 31 Mei 1945, Dr. Mr. Supomo mengemukakan lima prinsip dasar
negagra yang dinamakan dasar negara Indonesia merdeka, yaitu persatuan,
kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah dan keadilan rakyat. Selain
dua tokoh tersebut, pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945. Ir. Soekarno
mengemukakan lima dasar nengara Indonesia yang disebut dengan Pancasila, oleh
karena itu pada tanggal 1 Juni dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila. Rumusan
itu yaitu kebangsaan Indonesia, internasionalisme dan perikemanusiaan, mufakat
atau demokrasi, kesejahteraan sosial dan ketuhanna yang Maha Esa.
Pada
tanggal 22 Juni 1945, panitia sembilan melahirkan rumusan yang berkaitan dnegan
maksud dan tujuan pembentukan negara Indonesia merdeka. Rumusan ini terkenal
dengan nama Piagam Jakarta (Jakarta Ccharter). Rumusan tersebut adalah sebagai
berikut:
1) Ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan
syariat Ialam bagi pemeluk-pemeluknya.
2) Dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Persatuan Indonesia.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5) Mewujudkan keadilan sosial bag seluruh rakyat
Indonesia.
b. Sidang
BPUPKI II (10 Juli 1945)
Dalam sidang BPUPKI II
dibahas rancangan undang-undang dasar, termasuk mengenai pembukaan (Preambule)
oleh panitia perancang UUD yang di ketuai Ir.Soekarno yang beranggotakan 21
orang.
Pada tanggal 17 Juli
1945 BPUPKI melanjutkan sidang untuk menerima laporan dari panitia perancang
UUD. Ada tiga hal penting yang dilaporkan oleh Ir.Soekarno yaitu pernyataan
Indonesia merdeka, pembukaan UUD (diambil dari piagam Jakarta), dan batang
tubuh UUD.
Beberapa pokok penting dalam batang tubuh undang-undang
dasar yang disepakati antara lain. Wilayah negara (sama dengan Hindia Belanda),
untuk kesatuan, pemerintah Republik, bendera nasional Sang Merah Putih, dan
bahasa nasional bahasa Indonesia.
4. Pembentukan PPKI
Setelah BPUPKI menyelesaikan
tugasnya, badan ini kemudian dibudarkan dan digantikan oleh Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Doburitsu
Junbi Inkai. Badan ini dibentuk pada tanggal 7 Agustus 1945 yang
beranggotakan 21 orang yang mewakili seluruh lapisan masyarakat.
Anggota PPKI tersebut tidak hanya
terbatas pada wakil-wakil dari Jawa yang berada dibawah pemerintahan tentara ke
enam belas, tetapi juga dari berbagai pulau, yaitu 12 wakil dari Jawa, 3 wakil
dari Sumatera, 2 wakil dari Sulawesi, seorang dari Kalimantan, seorang dari
Sunda Kecil ( Nusa Tenggara), dan seorang dari golongan penduduk China.
Gunseikan Mayor Jenderal Yamamoto menegaskan kepada para anggota PPKI bahwa para
nggota PPKI bukan hanya dipilih oleh para pejabat dilingkungan tentara ke enam
beleas, tetapi juga oleh Jenderal Besar Terauchi sendiri yang menjadi penguasa
perang tertinggi di seluruh Asia Tenggara. PPKI dipimpin oleh Ir.Soekarno
dengan wakilnya Moh Hatta dan penasehatnya, Ahmad Soebarjo. Badan ini
diresmikan pada tanggal 9 Agustus 1945 di Dalat, Saigon oleh Jenderal Terauchi
selaku panglima armada Jepang untuk Asia Tenggara. Untuk keperluan pelantikan
Ir. Soekarno dan Moh. Hatta dan Radjiman Widiodiningrat diundang ke Dalat, pada
tanggal 12 Agustus 1945 Jenderal Terauchi menyampaikan kepada ketiga tokoh
tersebut bahwa pemerintah kemaharajaan telah memutuskan untuk memberikan
kemerdekaan kepada Indonesia, untuk pelaksanaannya dapat dilakukan segera setelah
persiapannya oleh PPKI. Wilayah Indonesia akan meliputi seluruh bekas Hindia
Belanda.
Ketiga tokoh tersebut pulang ke
Jakarta tanggal 14 Agustus 1945. Kota
Hiroshima dan nagasaki telah di bom oleh sekutu. Bahkan Uni Soviet mengingkari
janjinya dan menyatakan perang terhadap Jepang dan menyerbu Manchuria. Dengan
demikian dapat diramalkan bahwa kekalahan Jepang akan segera datang. Akhirnya
pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.
Kekalahan Jepang tersebut menimbulkan keinginan dan keberanian untuk segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
LEMBAR KERJA
I.
Pilihlah salah satu jawaban yang
paling tepat !
1.Sejak tahun berapakah kedudukan Jepang semakin
terdesak dalam perang
Pasifik...
a. 1944 c.
1943
b. 1942 d.
1945
2. Pada tanggal berapakah Saiko Shikikan
kumaikici Haiada mengeluarkan
Osamu Seirei...
a.
5 Mei 1943 c. 5 pebruari
1943
b. 5
september 1943 d.
5 agustus 1943
3. berapakah jumlah
anggota yang diangkat oleh Saiko Shikikan kumaikici
Haiada Untuk membentuk Chuo
Sangi In ...
a. 28 orang c.
25 orang
b. 23 orang d.
24 orang
4. Kapan BPUPKI
dibentuk oleh Jepang...
a.
1 Maret 1945 c. 5 pebruari 1945
b. 5
september 1945 d.
5 agustus 1945
5. siapakah ketua dari
BPUPKI...
a.Dr. K.R.T. Radjiman
Widiodiningrat c. Letnan Jenderal Nagano
b.
Mr. A.G. Pringgodigodo. d.
Tohohito Masuda
6. Tanggal berapakah
sidang pertama BPUPKI....
a.
29 Mei−1 Juni 1945 c. 29 januari−1 pebuari 1945
b. 29
juni−1 Juli 1945 d.
29 pebruari−1 maret 1945
7. Tanggal berapakah
sidang kedua BPUPKI...
a.
17 Juni 1945 c. 18 Juli 1945
b.
17 Juli 1945 d.
18 Juni 1945
8. Sidang BPUPKI kedua
membahas tentang?
a.
UUD c.
Kemerdekaan RI
b.
Pancasila d.
Sumpah Pemuda
9. Organisasi apakah
yang dibentuk untuk menggantikan BPUPKI?
a.
PPKI c.
Sarekat Islam
b.
Muhammadiyah d.
PETA
10. Pada tanggal
berapakah PPKI dibentuk?
a.
20 Juli 1945 c. 7
Agustus 1945
b.
2 Agustus 1945 d.
10 Agustus 1945
11. Siapakah ketua dari
PPKI?
a.
Ir. Soekarno c.
Moh. Hatta
b.
Ahmad Soebarjo d.
Ki Hajar Dewantara
12.Pada tanggal berapa
PPKI diresmikan?
a.
9 Agustus 1945 c. 7
Agustus 1945
b.
2 Agustus 1945 d.
10 Agustus 1945
13. Dimanakah
pelantikan para pimpinan PPKI?
a.
Jakarta c.
Surabaya
b.
Medan d.
Dalat
14. Pada tanggal
berapakah pelantikan tersebut?
a.
9 Agustus 1945 c. 7
Agustus 1945
b.
2 Agustus 1945 d.
12
Agustus 1945
15. Pada tanggal berapakah para pemimpin PPKI pulang ke Jakarta?
a.
15
Agustus 1945 c.
17
Agustus 1945
b.
14
Agustus 1945 d.
16
Agustus 1945
II. Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat !
1. Apakah yang dimaksud denganChuo Sangi In dan Shu
Sangi Kai?
2. Apakah bukti dari Janji Koiso?
3. Sebutkan alas an Jepang mendirikan BPUPKI!
4. Siapakah pencetus 5 dasar negara pada siding BPUPKI yang pertama?
5. Pada tanggal berapakah panitia Sembilan mencetuskan piagam Jakarta?
6.sebutkan 3 hal penting yang dilaporkan Ir. Soekarno pada saat siding
BPUPKI
kedua?
7. Apa nama lain dari PPKI?
8. Berapakah anggota PPKI pada saat pertama kali di bentuk?
9. Siapakah pemimpin PPKI?
10. Pada tanggal berapa Jepang menyerah tanpa syarat terhadap sekutu?
III. Jawablah
pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan tepat !
1.
Keanggotaan Chuo Sangi In terdiri dari beberapa hal, sebutkan!
Jawab :
.........................................................................................
2.
Sebutkan
isi dari piagam Jakarta!
Jawab : .......................................................................................
3.
Sebutkan
5 dasar negara menurut Ir. Soekarno!
Jawab :
............................................................................................
4.
Sebutkan
3 tokoh penting dalam PPKI!
Jawab :
...................................................................................
5.
Sebutkan
alas an mengapa Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu!
Jawab :
.............................................................................................
Langganan:
Postingan (Atom)